Google Buzz
m.indosms.net
Twitter | Facebook

A Mother Breast ironing her daughter!! ( kejamnya, seorang ibu tega menyeterika payudara anak gadisnya)

Thursday, March 11, 2010 - Pikko.info, " Welcome to visit on our info site."

Share | - Share this information to your friends. Thank's you - Subscribe
Tidak pernah dibayangkan di benak kita kalau seorang ibu akan menyetrika payudara anak nya dengan alasan untuk melindungi anak tersebut. Akan tetapi hal ini merupakan praktek yang banyak dilakukan oleh ibu-ibu para remaja di Kameroon, Afrika.

Walaupun tidak umumkan ke publik, tetapi banyak sekali kejadian payudara-payudara remaja wanita di Afrika di setrika oleh ibunya sendiri. Payudara mereka di setrika setiap malam atau bahkan dua kali sehari dengan spatula (centongan), palu, batu, dan sejenisnya yang telah dipanaskan diatas arang, sampai payudara nya hilang dan menjadi datar, demikian dilansir dari Washington post.

Beberapa remaja wanita tersebut mengenakan pengikat agar payudara mereka tidak tumbuh karena kompresan dari pengikat tersebut di daerah payudara mereka. Yang lebih mengerikan lagi, payudar-payudara mereka itu disetrika oleh ibu kandung mereka sendiri. Alasan ibu-ibu itu menyetrika payudara anakanya adalah agar anak-anaknya tidak menarik perhatian para laki-laki sehingga mereka akan terhindar dari pemerkosaan dan hamil di usia remaja. Bahkan menurut Caroline Nkeih, seorang ibu yang tega menyetrika payudara anakanya, hal itu dilakukan karena kasih sayang nya terhadapa anak nya. Ibu itu mempunyai dua famili yang anak ceweknya hamil di usia 12, oleh sebab itu, ibu itu memutuskan untuk menyetrika payudara anaknya, Endam, pada saat dia berusia 10 tahun.

Di Kameron, sekitar 40 persen penduduknya adalah remaja berusia dibawah 14 tahun dan banyak sekali kejadian yang melanggar hak asasi manusia di negara tersebut. Termasuk didalamnya diskriminasi terhadap wanita, memperkerjakan anak dibawah umur, dan perdaganan manusia terutama anak kecil. Kekerasa Dalam Rumah Tangga (KDRT) sendiri sudah merupakan hal yang lumrah disana.

Praktek penyetrikaan payudara ini biasanya adalah rahasia antara remaja tersebut dengan ibunya, bahkan para bapak banyak yang tidak mengetahuinya. Anak remaja itu sendiri percaya terhadap ibunya sehingga mereka menutup mulut atas kejadian tersebut. Seperti yang dicupakan oleh josaine Matia, umur 11 tahun:" Setiap malam mama saya memerika payudara saya dan memijat (menyetrika) payudara saya kadang dengan centongan. Kalau payudara tersebut tumbuh lagi beberapa saat setelah penyetrikaan, ibu-ibu itu akan kembali menyetrika anak-anaknya. Walaupun saya menangis keras karena kesakitan, tetapi mama saya menasehati saya seperti ini:"Endure, anak saya, kamu masih muda, oleh sebab itu tidak ada gunanya mempunyai payudara di usia dini ini."Anak-anak ini sering ditakut-takutin dengan permasalahan-permasalahan seputar payudara sehingga mereka takut untuk mempunyai payudara. Mereka ditakutin terhadap kanker payudara, infeksi payudara, kerusakan tisu, dan sebagainya.

UNFPA bekerja sama dengan organisasi non-profit di Kamerron, untuk memperkenalkan edukasi seks kepada para remaja dan orang tuanya. Sekaligus mereka juga berusaha mengundang-undang-kan peraturan untuk mengenakan hukuman 10- tahun penjara terhadap pelaku penyetrikaan payudara ini.

United Nations Population Fund [UNFPA] sebuah organisasi di Amerika melaporkan bahwa praktek ini meningkat menjadi 24 persen di Camerron dari usia muali dari umur 9 tahun. Dari survei yang mereka lakukan, sekitar 4 juta remaja wanit sudah di setrika payudaranya di usia dini.

Wartawan Wahington Post, Amerika, pernah melihat seorang anak kecil di jalan yang mempunyai bekas luka di sekitar area payudara. Dia pun lalu berbicara dengan beberapa wanita dewasa setempat, dan mereka mengakui bahwa prakek penyetrikaan payudara adalah suatu hal yang biasa. Dia dikasih tau hal itu untuk melindungi anak remaja tersebut dari perkosaan, penyakit AIDS, dan sebagainya.

Kasihan sekali ya kehidupan wanita-wanita di negara Afrika tersebut, mudah-mudahan taraf hidup mereka bisa ditingkatkan dengan adanya keterlibatan dari UNFPA dan organisasi-organisasi tersebut.
Foto: Caroline Nkeih dengan spatulanya yang dibakar dan dipakai untuk menyetrika payudara anaknya
Foto: Ibu yang sedang membakar batunya sebelum di setrika ke payudara anaknya

---
Have never imagined in our minds that a mother would her child breast ironing with a reason to protect the child. However, this is a practice done by many mothers of teenagers in Kameroon, Africa.
Although not announced to the public, but a lot of breast scene breast young women in Africa in the iron by her own mother. Their breasts ironing every night or even two times a day with a spatula (centongan), hammers, stones, and the like which has been heated over charcoal, until it disappeared and the breast becomes flat, as reported by the Washington post.
Some young women are wearing ties that their breasts do not grow because of the binding is kompresan in their breast area. Even more terrible, breast-their breasts were pressed by their own mother. The reason that mothers breast ironing is so anakanya children did not attract the attention of men so that they will be spared from rape and pregnancy in adolescence. Even according Nkeih Caroline, a mother who could anakanya breast ironing, it was done because of his love of his children terhadapa. The mother has two families of children pregnant girlfriend at the age of 12, therefore, the mother decided to breast ironing his son, Endam, when he was 10 years old.
In Kameron, about 40 percent of the population are adolescents aged under 14 years and a lot of events that violate human rights in the country. Including discrimination against women, employing children under the age of, and Trafficking of human beings, especially small children. Domestic violence (domestic violence) itself is a normal thing there.
The practice of breast ironing is usually a secret between these adolescents with their mothers, fathers and even many who do not know. Adolescents themselves believe the mother, so they closed the mouths of the event. As dicupakan by josaine Matia, age 11 years: "Every night I check to see Mom and massaged my breasts (iron) my breasts sometimes with centongan. If your breasts are growing again some time after ironing, the mothers would return ironing her children . While I was crying loudly in pain, but my mother advised me like this: "endure, my son, you're still young, therefore there is no point in having breasts at an early age is." Children are often scared-takutin a problem breast-related problems that they are afraid to have breasts. They ditakutin against breast cancer, breast infection, tissue damage, and so on.
UNFPA works with a non-profit organizations in Kamerron, to introduce sex education to adolescents and their parents. Simultaneously they also tried to invite the law to impose a punishment regulation 10 - year sentence against the perpetrators of this breast ironing.
United Nations Population Fund [UNFPA] an organization in the United States reported that this practice increases to 24 percent in the age Camerron begun from the age of 9 years. From the survey they did, about 4 million adolescents are in the iron wanit breasts at an early age.
Washington Post reporter, United States, never saw a child on the street with a scar around the breast area. He also spoke with several local adult women, and they acknowledge that prakek breast ironing is a common thing. He was given that tau in order to protect young children from rape, AIDS, and so on.
Pity ya life women in these African countries, hopefully their living conditions could be enhanced by the involvement of the UNFPA and the organizations


Open Mobilephone (Handphone) with Mobile Browser (Opera mobile,Web browser Nokia, Firefox for mobile, BlackBerry browser,Android browser, etc) at http://m.indosms.net


Share this information to your friends. Thank's you


Post a Comment

0 komentar / answers:

SocialTwist Tell-a-Friend